Sabtu, 23 April 2022

Karya Pemikiran Dalam Tugas Kajian Seni Rupa dan Desain dalam film WandaVision

 Pendahuluan

Film Wandavision adalah film yang mengkisahkan Perih Superhero yang bernama Wanda Atas Rasa Kehilangan terhadap Vision. 

Film WandaVision ini  bisa terwujud karena terinspirasi berat oleh karya Spike Lee “BlacKkKlansman” (2018).

Serial Wandavision ini mengisahkan kehidupan Wanda Maximoff dan Vision yang telah berkeluarga setelah kejadian blip oleh Thanos di film Avenger Endgame. Dengan memadukan komedi klasik yang kerap muncul di sitkom jadul dengan gaya MCU.


 Rumusan masalah

- Teori semiotika apakah yang bisa digunakan dalam membahas film WandaVision ini?

- Mengapa ini menarik dibahas? 

- Hal bermanfaan apa yang bisa kita ambil dari film WandaVision?


Tujuan

Tujuan dalam membahas film WandaVision ini adalah untuk mengetahui teori semiotika apa yang bisa digunakan dalam membahasa film WandaVision ini dan mengetahui apa manfaat dari membahas film WandaVision ini.





Pembahasan

Film WandaVision ini bisa dikaitkan kedalam teori semiotika strukturalisme Charles Sanders Pierce dan Ferdinand de Saussure, digunakan sebagai metode pendekatan untuk menganalisis makna. 


Teori semiotika strukturalisme Peirce, dikenal dengan konsep trikotominya yang terdiri atas representamen (qualisign, sinsign, legisign) objek (ikon, indeks, simbol) dan interpretant. Konsep tersebut akan digunakan untuk menganalisis tanda visual dan verbal pada objek penelitian. 


Selanjutnya pada teori semiotika strukturalisme de Saussure dalam konsep langue-parole, enam fungsi komunikasi bahasa (fungsi emotif, konatif, referensial, fatik, metalinguistik, dan puitik) digunakan untuk menganalisis makna verbal pada objek penelitian. 


Dari Episode 1 sampai episode terakhirnya, yaitu episode 9 Seiring dengan berjalannya cerita, muncul berbagai kejadian misterius yang mewarnai kehidupan pasangan yang sudah di karuniai dua orang anak.


Yang menarik di film ini adalah segala hal yang terjadi dalam serial WandaVision ini tidak terbentuk secara alami. 


Makna verbal yang terlihat di film ini terdapat pada semua yang ada di sana adalah ciptaan Wanda Maximoff yang tidak menerima fakta kalau Vision, orang yang sangat dia cintai telah meninggal.


Untuk mengobati rasa sakit yang dia rasakan, Wanda yang seorang mutant dengan kekuatan telekinesis tidak terbatas lantas menciptakan dunia yang dia inginkan, dimana dia bisa hidup bahagia bersama Vision. Untuk memenuhi ambisi gilanya, Wanda bahkan sampai menculik sebuah kota bernama Westview beserta seluruh penduduknya.


Dalam film ini juga pesan yang ingin disampaikan kepada penonton itu bisa tersampaikan dengan baik, yang dimana sebagai penonton kita seperti terbawa suasana pada film tersebut.


Maanfaat

Maanfaat yang dapat kita ambil dalam film ini adalah kita boleh saja bersedih karena kehilangan seseorang yang dicintai, tetapi jangan sampai karna ke egoisan kita yang belum bisa menerima takdir itu merugikan orang lain.



Syiffa Adelia Divana

279

Sabtu, 09 April 2022

Analisis Kajian Semiotika pada film Wanda Vision

 

Dalam hidup kita tidak bisa menghindari dari takdir dan kematian. Terkadang membuat kita bisa kehilangan jati diri karena kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Dalam banyaknya film yang telah saya tonton, menurut saya film yang paling berhasil membuat banyak orang merasakan apa yang ingin disampaikan dalam film adalah film Wanda Vision dari tanda dan tinanda yang dilakukan oleh pemeran yang memerankan Wanda yaitu Elizabeth Chase.


Semiotika film, atau semiotika sinema, telah menjadi tren utama dalam teori film. Pencarian struktur kode film dimulai dengan hipotesis homologi antara bahasa dan film. Selain penelitian dalam "tata bahasa film, studi tentang tanda dan komunikasi film adalah salah satu topik sentral semiotika film. Jika film ini dikaitkan dengan semiotika, menurut saya ini bisa dikaitkan kedalam Pendekatan Hjelmslevian Mete.


Yang dimana Metz lebih jauh menguraikan model diadik dari tanda filmik dalam kategori Hjelmslevian (1971: 208-212). Dalam model ini, tanda-tanda dari realitas referensial diikat ke kode-kode ekstrafilm. Dalam pandangan Hjelmslevian, materi ekspresi penanda filmik adalah kombinasi dari bahan-bahan audiovisual "nw yang terstruktur dalam bentuk ekspresinya oleh fonetik ekstrafilm, visual, musikal, atau kode ekspresi nonverbal (ef Metz 1971: 248-49). Materi isi petanda filmik sama tidak spesifiknya; petanda tidak terspesialisasi dan terstruktur ke dalam bentuk isi dalam beberapa kode-isi, film pada prinsipnya mampu mengatakan apa saja. Sistem hubungan antara isi film, organisasi tematik internal film, merupakan isi-fo tanda film jaringan hubungan antara elemen ekspresi-gumam dalam film merupakan bentuk ekspresi.


Dari Episode 1 sampai 7 kita diperlihatkan Wanda dan Vision yang sedang menjalankan hidupnya seperti di dunia film favorit Wanda. Yang mana mengambil tema dari tv yang belum memiliki warna sekitar tahun 1800 an sampai dengan tema tv 1900 an dimana sudah memiliki warna. Diperlihatkan harapan Wanda, yang mana dia ingin mempunyai keluarga bersama Vision, memiliki anak, dan menjadi keluarga kecil yang bahagia. Tetapi pada episode 8 Wanda disadarkan oleh peran antagonis yang bernama Agatha Harkness. Agatha membawa Wanda ke memori lama Wanda. Dimana diperlihatkan ketika awal orang tuanya mati, mendapatkan kekuatannya, awal adik laki-lakinya mati, dan kenangan-kenangan bersama Vision.


Terdapat seluruh jawaban pertanda dan tinanda disaat Wanda pergi melihat memori lamanya. Dengan berbagai hal rasa sakit yang dia rasakan, yang ditunjukan dari ekspresi wajahnya. Tangisan Wanda pun pecah disaat dia mendatangi sebuah rumah, yang Vision rencanakan untuk bisa memiliki keluarga bersama Wanda yang rupanya rumah tersebut hanya lah sebuah tanah kosong. Yang kemudian secara tidak sengaja, Wanda membuat energi besar untuk mencapai keinginannya. Pada akhirnya dia sadar bahwa dia sedang menghayal menggunakan kekuatannya untuk mewujudkan keinginannnya dan terpaksa dia harus merelakan dunia yang dia ciptakan tersebut hancur agar orang-orang yang masuk dalam ruang lingkup kekuatannya tidak tersiksa dengan kesedihan yang dia rasakan.



Syiffa Adelia Divana

279

Minggu, 03 April 2022

Review Penelitian tentang Seni Rupa dan Desain


Jurnal 1


Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:

Kartun Komik Mice dalam Buku Indonesia Banget 2


Pendekatan: Simiotika

Analisis:

Analisis dalam jurnal ini adalah untuk menganalisis makna humor kartun komik Mice. Lebih memperhatikan bagaimana cara dan makna pesan disampaikan melalui tanda-tandanya.


Teori:

Teori yang di gunakan dalam jurnal ini ialah, teori semiotika strukturalisme Charles Sanders Pierce dan Ferdinand de Saussure, serta teori semiotika post-strukturalisme Roland Barthes. Digunakan sebagai metode pendekatan untuk menganalisis makna humor kartun komik tersebut.

 

Teori semiotika strukturalisme Peirce, dikenal dengan konsep trikotominya yang terdiri atas representamen (qualisign, sinsign, legisign) objek (ikon, indeks, simbol) dan interpretant. Konsep tersebut akan digunakan untuk menganalisis tanda visual dan verbal pada objek penelitian. Selanjutnya pada teori semiotika strukturalisme de Saussure dalam konsep langue-parole, enam fungsi komunikasi bahasa (fungsi emotif, konatif, referensial, fatik, metalinguistik, dan puitik) digunakan untuk menganalisis makna verbal pada objek penelitian. Sedangkan dalam teori semiotika post-strukturalisme Barthes digunakan untuk mencari makna konotasi pada objek penelitian yang dikasifikasikan menjadi tiga, yaitu makna perseptif, kognitif, dan etis.


Kesimpulan:

Kesimpulan yang diperoleh adalah tanda dan makna humor disajikan berdasarkan tiga faktor untuk membangun kedekatan antara kartun komik dengan pembacanya meskipun ceritanya berisi perilaku negatif. Faktor pertama adalah cerita disampaikan melalui simbol metafora pada elemen tanda yang digunakan sebagai rangsangan untuk menciptakan kelucuan. Faktor kedua adalah visualisasi dan makna humor dihadirkan melalui bentuk cerita yang bersinggungan langsung dengan fakta empiris yang dialami masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mampu membangkitkan perasaan emosional khalayak. Sedangkan faktor ketiga adalah visualisasi dan makna humor disajikan dengan gaya Bahasa yang mudah dimengerti.


Apa yang menurutmu bisa diteliti dari jurnal tersebut:

Dari jurnal ini saya bisa meneliti makna pesan disampaikan melalui tanda-tandanya. Yaitu topik yang dibahas dalam jurnal itu tentang “Keterbukaan” yang dimana. Topik mengenai keterbukaan dalam kartun komik oleh komikus diceritakan 2 panel yang menyatakan adegan ke adegan, dimana masing-masing panel ceritanya saling berkaitan satu sama lain.

 

Ada beberapa tanda visual dan verbal yang ada pada cerita komik di jurnal tersebut, yaitu menceritakan bahwa beberapa hari yang lalu, si Mice menerima sebuah SMS dari nomor yang tidak kenal di hpnya untuk menawarkan promosi kacamata tembus pandang. Cerita tersebut ditampilkan dengan ikon ilustrasi sebuah hp yang ditampakkan cukup besar, dipegang menggunakan tangan kanan. Ikon ilustrasi tersebut didampingi oleh tanda verbal yang tertulis “Beberapa hari yang lalu terima SMS begini...”. Tanda verbal tersebut ditulis pada captions. Apabila dicermati lebih dalam, pada layar ikon hp terdapat SMS blast mengenai promosi kacamata tembus pandang yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia pada kisaran tahun 2015 lalu.

 

JURNAL 2

 

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:

KARYA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT (2020) Sasih Gunalan, Hasbulla, Dalam jurnal yang dimuat oleh Scholar.


Pendekatan:
Semiotika                                                                                                          .

Analisis:
Sebagai alat kajian dalam analisis ini, penulis menggunakan pendekatan teoritis ilmu semiotik. Ilmu ini, berorientasi pada tanda-tanda visual yang dihadirkan dalam bahasa verbal yang berelasi dengan makna, baik makna sebenarnya (konotasi) maupun makna kiasan (denotasi) yang digunakan. Konsep pemaknaan denotasi dan konotasi merupakan konsep pemaknaan yang menekankan pada aspek kajian hermunitika (intrpretasi) antara apresian terhadap relasi tanda yang dimaksud. Fokus kajian dalam kajian ini ialah akan secara khusus menganalisis sistem tanda meliputi objek, sistem dan makna.

Teori:

Teori yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah teoritis ilmu semiotic



Kesimpulan:

Kesimpulan pada jurnal ini memandang bahasa visual sebagai pembangkit makna dalam pesan. Makna bukanlah konsep mutlak dan stastis dalam sebuah karya. Sistem tanda dan makna merupakan sebuah nilai yang selalu melekat pada sebuah desain komunikasi visual. Seperti tanda visual yang selalu mengacu pada simbol-simbol yang dapat dilihat secara langsung dan tanda verbal berupa catatan visual yang disajikan melalui teks visual. kedua sistem tanda ini merupakan kesatuan utuh bagi apresian dalam menemukan makna yang terdapat dalam sebuah karya desain komunikasi visual. Tataran makna dalam karya desain komunikasi visual hadir dalam dua lapisan, yaitu lapisan pemaknaan tingkat pertama (denotasi) dan lapisan pemaknaan tingkat kedua (konotasi). Kajian semiotika sebagai sebuah metode masih relevan digunakan untuk menelusuri berbagai aspek sosial sebagai representasi pendesain terhadap dunia luar,


Apa yang menurutmu bisa diteliti dari jurnal tersebut:

Dari jurnal yang bisa saya teliti adalah tentang penanda dan tinanda yang ada pada jurnal. Tentang iklan layanan masyarakat yang terdapat visual pohon dan juga visual-visual yang mengartikan alam. Juga terdapat tanda-tanda verbal didalam judul dan slogan poster iklan layanan masyarakat. Yang memberi makna bahwa kita harus menjaga lingkungan kita.

 

JURNAL 3

 

Objek Kajian Seni Rupa dan Desain:

Analisa Logo Uma Art Space

 

Pendekatan: Semiotika

 

Analisis:

Pembahasan dalam penelitian ini dijabarkan melalui analisis deskriptif secara terperinci tentang data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap key informan dan informan pendukung. Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka peneliti dapat menganalisis hal-hal yang meliputi mitos, yang merupakan sistem komunikasi sebuah pesan. Menurut Barthes, mitos sistem komunikasi memberikan pesan berkenaan dengan aturan masa lalu, ide, ingatan, dan kenangan serta keputusan-keputusan yang diyakini

.

Teori:

Teori yang digunakan pada jurnal ini ialah, pendekatan teori semiotika Roland Barthes.

 

Kesimpulan:

Kesimpulan dalam jurnal ini adalah logo Uma Art Space mampu menyampaikan pesan berupa ikatan emosional kepada khalayak. Memberi pesan dan juga kesan dari logo logo Uma Art Space yang ingin menonjolkan sisi tradisional budaya yang ditimbulkan pada logo Uma Art Space.

 

Apa yang menurutmu bisa diteliti dari jurnal tersebut:

Hal yang bisa saya teliti dari jurnal ini ialah, Logo yang dimiliki oleh Uma Art Space sudah memiliki kriteria sebagai logo yang baik, mewakili visi dan misi perusahaan, dan memiliki makna yang berhubungan langsung dengan perusahaan maupun pemilik dari perusahaan.

 

Terdapat pada:

1. Dari karakteristik yang dimiliki oleh Dewi Uma, terlihat pada penggunaan ilustrasi dalam logo Uma Art Space, yaitu berani, berbudaya Indonesia, dan bertanggung jawab.

2. Ditambah dengan pemakaian warna oranye menambah kesan energik, semangat, tenang, indah, berani, dan menarik. Warna hitam pada tipografi menambah kesan maskulin, professional, dan keseriusan, dan

3. Penggunaan jenis font Sans Serif menambah kesan moderen dan kuat. Jenis font Serif memberikan kesan elegan.

 

Dari visual logo secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa logo Uma Art Space adalah logo yang unik, seperti bentuknya yang memiliki ciri khas tersendiri, dapat manarik perhatian khalayak, simpel, bentuk dan warnanya yang sederhana, mudah diingat, dan memiliki konsep yang kuat mampu mewakili visi dan misi perusahaan.




Syiffa Adelia Divana
279